engkaukah itu

engkaukah itu?
datang saat gerimis reda. Meloncat ke jendela
engkau itu

saat bulan tak datang dan udara gemetar kerna
angin diperangkap malam. Kau mengetuk jendela tiga kali
dan terjerembab di sini. Di hati yang celaka
melukis bulan di langit berawan

maaf, katamu. Dalam angguk lesu
dan binar mata yang tak mungkin kutebak. Entah,
mungkin hanya sebuah tipu tentang tangis
yang tenggelam ditelan buku usang

engkaukah itu? Dayang Sumbi
atau Putri Rengganis yang menjelma daun bambu. Singgah sesaat
saat pintu tak terkunci dan jendela hilang jeruji. Atau
engkau yang kutemu siang hari
di hiruk pikuk pasar baru. Meniup seruling
menjebakku dalam irama cianjura. Mungkin
engkau yang kutemu diujung jalan dago. Meninggalkan
jejak panjang melintas jauh

dan mungkin engkaulah itu? Suara jangkrik yang terus menjauh
di bawa lindap malam
dan mimpi
''gunung satria tasik malaya 2009'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar